Senin, 13 Agustus 2012

TITIK DUA TUTUP KURUNG

hay dek.. 
sudah lama aku tidak menuliskan surat untuk mu lagi, tadi entah kenapa waktu sholat terawih tiba tiba wajah mu terlihat, aku tidak tahu kenapa sosok mu terlihat jelas bersama lingar senyum mu yang sangat manis itu..
ma'f ya dek , aku tidak pernah memberikan kabar  ..'



"Biarkan aku jadi yang terhebat Jadilah kamu kekasih yang kuat  Aku manusia yang paling butuh kamu, membutuhkanmuHatiku memalingkan pandang hanya padamu, pada hatimuJangan lelah menghadapiku Biarkan aku jadi yang terhebatJadilah kamu kekasih yang kuatGenggam tanganku bernyanyi bersamaKarena kamu kekasih terhebat Aku manusia yang paling butuh kamu, membutuhkanmuJangan lelah menghadapiku Biarkan aku jadi yang terhebatJadilah kamu kekasih yang kuatGenggam tanganku bernyanyi bersamaKarena kamu kekasih terhebat Biarkan aku jadi yang terhebatJadilah kamu kekasih yang kuat (biarkan aku jadi yang terhebat)Jadilah kamu kekasih yang kuatGenggam tanganku bernyanyi bersamaKarena kamu kekasih terhebatKarena kamu kekasih terhebat""(kekasih terhebat - ANJI)" 



lyric lagu diatas, ya semua itu kuhayati jelas dalam hatiku jelas mengena dalam jiwaku, mungkin aku tak bisa berbuat lebih, hanya kata-kataku yang mengalir deras lewat bibir ku

ku tahu kaupun pasti akan mengerti,  tak prlu berkoar jelas di hadapan massa, cukup hanya kita berdua, aku tau kita akan bisa, aku tahu kita akan berhasil melewati ujian kecil ini, kita akan menjadi maestro.

mungkin kau heran, knapa aku tak ada respond tindakan? jujur aku ingin ada disampingmu jika aku tak memikirkan keluarga, cita-cita, dan tujuan kita, dan aku hanya memikirkan ego ku saja, mungkin sekarang aku sudah pergi dari kota memuakkan ini dan menghampiri dirimu,

terlalu banyak kata2 yang mungkin tak terucap dan bahkan aku bingung untuk mengucapkan nya, karena waktuku dan pikiranku banyak tersita,  mungkin kau belum juga mngerti mngapa aku seperti ini, tapi inilah caraku, inilah jalanku, inilah totalitas yang kau minta. aku tak lebih dari seonggok daging bernyawa yang mencoba untuk hidup, dengan hadirnya kamu dalam hidupku, kau seperti memberikan setengah dari spirit yang aku butuhkan, sehingga kita menjadi satu, aku hanya ingin kau mengerti

inilah caraku mencintaimu,
 

terdengar sedikit naif, tapi aku tak bisa mnyembunyikan rasa yang membuncah dalam hatiku, tapi jarak yang memisahkan kita, hanya kata2 naif yang bisaku berikan, yang bisa kupersembahkan, pesan yang tidak pernah kukirim setiap hari, menandakan aku ingin selalu ada di dekatmu, selalu temani harimu, selalu ingin tahu keadaanmu, setiap kata2 yang kuucapkan menandakan aku ingin kau tetap menyayangi aku, tanpa mencari tampat lain, sungguh aku ingin kau tahu bahwa kau hanya milikku.

inilah caraku menyayangimu,

saat kehampaan menusuk jiwa,  saat kesepian membunuh asa, aku berharap kau memberikan kehangatan itu,
aku berharap kau memberikan senyuman itu, sungguh aku berharap itu darimu,untuk itulah aku memilihmu,

catatan ini mungkin hanya memberikan sedikit respond tindakan yang seharusnya lebih dari ini, tapi aku pasti akan berikan itu padamu, inilah caraku menyayangi dan mencintai dirimu.

Sepertinya aku mencintaimu dengan sederhana... Ya sederhana... Bahkan sangat sederhana... Tak perlu ada kata cinta...Tak perlu ada kata sayang... Tak perlu ada perhatian...Bahkan tak perlu ada pengorbanan...

 Aku suka tertawa dan becanda denganmu.. Aku suka berbincang denganmu..Aku suka melewatkan waktu bersamamu...Walau tak ada sepatah katapun di antara kita..Dan saat itu, waktu serasa cepat sekali berputar..Aku tak mau itu cepat berlalu...

Aku suka melihatmu, memandangmu, dan mengagumimu... Walau hanya dari balik kaca...
Aku suka senyummu...Walau senyum itu tak harus untukku..

Aku suka kau sering menari-nari di kepalaku...Tarian dan bayangmu begitu indah...
Aku suka kata2mu yang sering kali menggelitik hatiku..Membuatku tersenyum, bahkan membuatku kecewa..
Namun, aku tak peduli...


Aku suka...
Yaa... aku suka kamu...

Jangan paksa aku lebih dari ini..
Karena sekarang,, aku hanya ingin mencintaimu dengan sederhana..
Sesederhana sikapku kepadamu..
Dalam kecuekanku...Dalam senyumku..
Dalam diamku...Dalam pandangan mataku...
Dan dalam hatiku...

Mencintaimu dengan sederhana...Sesederhana aku apa adanya...
Dan sesederhana kamu apa adanya...Biarkan semua mengalir apa adanya dengan sederhana...

Seperti kata Sapadi Djoko Damono..
“aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu pada api yang menjadikannya abu..
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,,Seperti isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada”