aku haus.
akan menulis dan menumpahkan yang ada diotak. yang berkecamuk dan
bergumul sehari-hari. kadang jika dipendam cuma jadi sakit kepala. aku
lapar untuk mengetik apa yang ditulis dalam jurnal harian. bukan-sama
sekali bukan untuk menebar ide dan membagi ilmu. lalu dianggap
menggurui-atau menjelma menjadi "mereka" yang haus akan sorak
sorai atau puja-puji. aku hanya mencoba tulus. dan inilah hasrat ku.
nafsuku tertumpah pada setiap pikiran yang kutuangkan. dimanapun.
sebuah awal belum tentu membuka.
dan ia bukanlah sebuah bentuk kecil dari pembenaran-pembenaran. sebuah
awal terkadang hanya sebuah emosi murni. mungkin amarah. atau mungkin
hanya nafsu binal untuk menulis.
aku besar
di sekitar lingkungan yang sangat teracuni oleh televisi. oleh apa yang
ada pada paduan-paduan buku "bagaimana menjadi orang sukses" atau
buku"cara mudah menjadi kaya" atau sebuah buku saku yang bernama
"undang-undang dasar negara 1945".
ingat . aku menulis dengan emosi dan rasa "sak karepku". maka jangan harap akan ada kapitalisasi yang benar. aku terlalu malas untuk itu.
=====
apa
yang kalian kejar dalam hidup? jika kalian bilang sukses. maka kalian
adalah buku. jika kalian menjawab kaya, anda adalah kalkulator. jika
anda menjawab populer, yang ini yang paling aku benci, anda adalah
televisi. jika anda menjawab bahagia, anda adalah ketiga dari
benda-benda yang aku sebutkan.
lalu harus menjadi apa kita? apa tujuan manusia?
itu adalah sebuah misteri yang tak akan pernah terjawab sampai kalian mati dan mungkin bercumbu dengan para malaikat zabaniah. atau mungkin saat kalian bertatap dengan malaikat malik.
aku
tak terlalu memikirkan tujuan. mungkin karna tak mampu menjadi religius
- aku menjadi masa bodoh dengan surga dan neraka. aku percaya aku
sedang ada di dalam keduanya. saat ini. tapi untuk tempat sehabis mati
nanti. biar Tuhan yang memberi kebijakan. aku percaya kepdanya. aku
percaya Tuhan dengan "T" besar. dan tuhan dengan "t" kecil mungkin
sedang aku caci maki setiap hari.
tujuan manusia adalah menjadi manusia seutuhnya.
dengan ini - bukan proklamasi - aku berharap selalu berproses menjadi manusia. ada seorang tokoh yang mengatakan "jadilah
manusia dengan cara yang manusiawi. jadilah manusia dengan perspektif
manusia. jangan mencoba menjadi melaikat atau iblis. kamu akan lunglai
dengan kekuatanya. jadilah manusia - karena manusia adalah akulturasi
dari dua makhluk tersebut. manusia menggenapi yang hitam dan putih.
manusia yang menjadi lingkaran sempurna".
siapakah
tokoh tersbut?kalian akan temui jawabanya nanti. ketika aku terlalu
berbaik hati menyebut tokoh yang secara langsung memberiku kata-kata
dengan susunan kalimat aneh. kalimat yang dipaksa puitis dan
membingungkan fakta. tapi apalah guna fakta hari ini?
aku
selalu bingung dengan apa yang Tuhan inginkan. jika ada kesempatan
untuk bertatap langsung dengnNya, aku akan berkata, "Tuhan, you rock!".
semoga aku bisa menelusuri setiap misteri yang Ia tawarkan. Tuhan itu
Maha Rocker. lalu biarkanlah aku menari, melompat naik turun dengan
beringas seperti pogo dance dalam menelusuri misteri ini. kadang
aku terhantam oleh penari lain. kadang aku menendang penari lain.
sengaja atau tidak inilah realitas yang Tuhan tawarkan untuk kita
telusuri. menarilah sesukamu. tak masalah jika mereka hidup tanpa batas.
tapi ingatlah bahwa apa yang tanpa batas itu sebenarnya terbatas.
pada
suatu hari yang ganjil aku bertemu dengan seorang bapak tua berbau
samapah. ia mengaku bahwa ia musafir. ia memberi petuah "nak mengalirlah seperti sungai yang tak berhenti menuju samudra luas - jangan melawan arus. ikuti kekuatanmu"
. mungkin akan aku ceritakan dengan detail tentang pertemuanku dengan
bapak berbau sampah yang mengaku musafir itu - tapi nanti. bapak itu
pergi dengan membawa uang seribu yang kumal. dan aku diam dengan membawa
sebuah petuah tak ternilai. sedikit agak hancur. manusia kadang terlalu
cepat menilai hal-hal fisik. seseorang terlalu cepat memberi bandrol
harga.
aku
temenung. dengan petuah yang sudah biasa aku dengar. tapi kali ini
rasanya lain ketika yang mengucapnya orang yang berbau sampah dan kau
beri uang seribu lalu ia menangis mengucap syukur. egoku runtuh. dan
semoga hari demi hari apa yang hewani dalam bada ini rontok habis tanpa
sisa.
mengalirlah.
ya dengan mengalir kita akan dapatkan hal-hal baru. tapi jika melawan
arus, kita hanya akan mendapat satu arus yang pasti. arus yang kita
nyaman berdiri dengannya. arus yang terlalu enggan melihat realitas yang
terlalu luas dan penuh misteri. ada sebuah tempat yang nyaman. yang
menyebabkan manusia melawan arus. manusia terlalu nyaman dengan tempat
itu. lalu ia mengacuhkan apa yang ditawarkan arus. manusia mencoba
radikal dan ia sebenarnya subversif pada dirinya sendiri. ikutilah arus
-bacalah sekitarmu. lalu kau tak hanya mendapat satu tempat yang nyaman.
kamu akan menyinggahi berbagai macam tempat. ya..nafsu akan mendapat
kenyaman dari berbagai tempat membuat aku menjadi seorang yang berjalan
dan lebih suka termenung diam menikmati opini-opini diri yang sarat
emosi. kalian tak tahu aku menertawakan kalian. tapi aku tahu kalian
menertawakna aku. haha sungguh aku adalah manusia dengan emosi yang
binal..tapi ah, masa bodoh.
semoga
Tuhan dengan "T" besar memberi aku kesempatan untuk bermain cinta
dengan keyboard yang menyubilmkan apa yang ada di udara dan apa yang
dilembaran-lembaran kertas berserakan. semoga besok pagi "subuh tetap membunyikan intro dari dua puluh empat jam yang berjalan". Hell yeah..hahaha
-IA-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar